top of page

Being 24

  • Writer: TN
    TN
  • Oct 2, 2020
  • 3 min read

Updated: Dec 21, 2020

Tepat pada tanggal 24 September kemaren gua bertambah tua satu tahun, Well, enggak nyangka diri ini sudah berusia 24 tahun saja, perasaan baru lulus SMA kemaren. Dulu waktu SMA, gua mengandaikan di usia ini gua sudah berumah tangga dan memiliki 1 anak hehehehe. Turn Out, tidak seperti itu cerita hidup gua, saat ini gua memang belum menikah namun bahagia dan memiliki orang yang istimewa di hidup gua.


Anyway, memasuki usia dewasa pertengahan, beban hidup yang gua pikul juga makin berat tiap harinya. Ketika dulu, waktu masih remaja, inti dari permasalahan yang gua pikirkan hanyalah, tugas yang gak boleh lewat deadline, dan ipk gua yang harus stabil. Sekarang, selain memikirkan tentang tugas-tugas, gua juga memikirkan tentang pekerjaan gua, dan hidup gua kedepannya. Sebagai manusia tentu, kita punya mimpi dan cita-cita, meskipun timing antar manusia tidaklah sama dan cara mendapatkannya pun tidaklah sama. Semakin dewasa membuat gua semakin sadar, bahwa bersyukur adalah salah satu cara menikmati hidup. Bukan berarti gak bisa stres ya, bahkan, ketika gua mendapatkan suatu hal yang sulit, gua menjadi overthinking, stres, lalu anxiety gua datang kembali.


Semakin bertambah usia, lingkaran pertemanan juga semakin menyusut, mungkin, memang saling sibuk atau sudah pada lupa bahwa kita pernah berteman. Bahkan, kadang untuk berkomunikasi dengan sahabat pun agak sulit. Sulit, dikarenakan, kitanya yang sibuk, dianya yang sibuk, atau bahkan disaat kita sama-sama luang, kita butuh waktu sendiri untuk menghibur diri. Kalau gua suka banget, mengurung diri di kamar dengan buku favorit, itu adalah salah satu cara gua untuk mencharge diri gua.


Semakin bertambah usia, membuat gua kepikiran sama orang tua. Terkadang pikiran ini membunuh diri gua sendiri, dimana semakin gua bertambah usia, begitu pula dengan orang tua gua, sedangkan gua masih belum bisa dibilang berhasil. Gua, gak mau kalau orang tua gua pergi, ketika gua belum bisa membahagiakan dan membanggakan mereka. Kalau masalah ini, selalu menjadi urusan gua sama Tuhan.


Semakin bertambah usia, yang dulunya introvert, jadi makin introvert. This is 100% real, dulu masih mau nongkrong keluar, ke cafe, atau sekedar jogging. Sekarang, untuk have fun diluar kayak udah males aja, gak ada mood.


Berusia 24 tahun terkadang sulit, banyak diantara teman-teman sepermainan dan satu angkatan, sudah banyak yang menikah dan memiliki anak. Pernah nyokap nanya, gua kapan? Bukannya gua gak mau, gua belum kepikiran sampai sana, meskipun dia udah kepikiran untuk serius and take things to another level (Marriage) gua belum siap untuk semua itu, menurut gua usia 24 masih sangat muda untuk settle down. Gua masih mau berkarir tanpa kerepotan megurus anak, dan terus studi, sama travelling hehehe. Nyokap fine-fine aja, dia juga. Yang bikin sulitnya ketika kehidupan pribadi menjadi bahan ghibahan tetangga atau saudara yang mulutnya jelek (you know what I mean).


Tapi, seiring bertambahnya usia, mengajarkan gua untuk bersikap bodo amat, untuk hal-hal yang bisa buat gua jatuh. Oh ya, di usia 24 ini, gua merayakan birthday bash dirumah aja, karena pandemi Covid-19 ini. Padahal, tahun ini adalah golden birthday gua, dimana tanggal lahir gua bersamaan dengan bertambahnya usia gua, yaitu 24. I had some plans actually to celebrate it outside, but corona makes me stay home. Semoga, pandemi ini cepat berakhir dan Tuhan selalu melindungi kita semua, aamiin.


I am 24 and awesome. xx-TN


This Strange Age

I am young enough to remember
How to love without boundaries
But, old enough to know
How to be cautious with what I allow into my soul

-Unknown

Comentarios


Thifa Noora.png
About Me

a Bachelor of Arts who loves travelling,writing,eating. I am an Anglophile, Ravenclaw and love Shakespeare.

 

© 2023 by Going Places. Proudly created with Wix.com

bottom of page